POKER ONLINE - Malam itu entah kenapa aku belum bisa tidur, aku hanya berbaring dengan mata terbuka di tempat
kasur. padahal malam itu sudah cukup larut bahkan ketika aku melihat jam digital di handphone
waktu sudah menunjukan jam 01.35 dini hari. aku berpikir mungkin dengan mendengarkan lagu bisa
membuatku tertidur tapi ternyata aku malah sibuk sendiri dengan handphone. akhirnya aku
mematikan handphone dan menarik selimut.
tapi baru saja aku menarik selimut, aku mencium bau yang sangat menyengat. aku masih berusaha
memejamkan mata waktu itu, akan tetapi bau itu sangat mengganggu dan tidak nyaman. aku
membuka selimut dan menutupi hidung sambil mencari asal dari bau tersebut. tapi tidak ada hasilnya
karena mataku sudah terasa berat saat itu.
aku pun akhirnya tidak memperdulikan bau itu, aku kembali mencoba untuk tidur. belum sempat aku
tertidur, gangguan yang lain datang dan tidak lama kemudian muncul benda jatuh di atas kamar ku.
bunyinya seperti ranting pohon yang menimpa atap kos ku. sempat aku bingung karena disekeliling
kos an ini tidak ada pohon. keadaan pun kembali sunyi, aku melompat dari kasur dan langsung ke
balkon untuk mencari suara yang baru saja aku dengar.
ketika aku lihat sekelilingku dari balkon, tidak ada apa-apa. hanya jalanan sunyi dan pepohonan yang
rimbun di seberang jalan bergoyang-goyang tertiup angin. aku kembali ke kamar dan berusaha tidur
dengan perasaan takut dan penasaran. mulut ku komat-kamit membaca doa, dari jauh terdengar
sayup-sayup suara lolongan anjing malam.
meskipun suaranya jauh tapi itu tetap membuatku takut, aku terus berdoa sampai akhirnya aku
tertidur. dan aku terbangun lagi, mimpiku aneh jadi aku mimpi dikejar-kejar sekumpulan orang yang
menggunakan topeng. aku terdiam sejenak di atas kasur, aku menuju keluar kamar untuk mengambil
air minum didapur. lorong menuju ke dapur dalam kondisi gelap, kamar-kamar di kos ini juga sudah
gelap. saat aku melihat jam dinding diluar waktu sudah menunjukan jam 03.00 pagi.
aku meneruskan langkahku menuju dapur yang berada di ujung lorong, sampai didapur keadaan
sangat gelap gulita. aku berjalan pelan sambil berpegangan ke tembok, baru beberapa langkah aku
pun terjatuh. aku menginjak sesuatu di lantai, seperti genangan air. aku berusaha berdiri dan mencari
saklar lampu yang berada di ujung dapur.
Ya Tuhan! aku tidak berdaya dengan apa yang aku lihat. saat lampu aku nyalakan, ku lihat badanku
penuh dengan darah. didepanku aku melihat ada genangan darah yang aku yakin tadi membuat aku
terjatuh. belum hilang rasa penasaranku, aku melihat kulkas yang ada didapur bergerak dengan
sendiri. aku ingin segera berlari dari dapur dan meminta tolong kepada teman-teman kos ku. tapi
entah kenapa seperti ada yang mengarahkan badanku untuk berjalan ke arah kulkas dan membuka
kulkas tersebut.
sekarang aku tidak bisa mengendalikan tubuhku, aku mulai bergerak sendiri tanpa perintah. aku
mulai panik dan mulai menangis, dihadapanku kulkas terus bergerak dan sekarang tanganku sedang
menggenggam pintu kulkas. sekali lagi aku coba mundur, dan aku tidak mau tau apa yang ada
didalam kulkas tersebut.
tiba-tiba dari arah luar terdengar kembali suara lolongan anjing malam. suara nya terdengar sangat
dekat, tangan ini kemudian membuka kulkas dan astaga! didepanku sekarang didalam kulkas
tersebut aku melihat sebuah kepala manusia dengan darah yang masih segar menetes. kepala itu
adalah kepala seorang lelaki, wajahnya sangat lebam penuh dengan bekas luka. mata nya
terbelalak lebar sambil mulutnya terbuka lebar.
aku langsung menjerit seketika, badanku langsung lemas dan aku pun langsung terjatuh. aku terus
berteriak dan tidak lama kemudian temanku berdatangan dengan wajah penuh keheranan. mereka
berlarian menuju ke arahku, mereka berusaha menenangkanku. pelan-pelan mataku mulai kabur dan
badanku mulai lemas dan akhirnya aku pingsan.
aku terbangun di atas tempat tidurku, mereka tersenyum melihatku mulai sadar. tapi aku melihat ada
yang aneh, ada sesosok tubuh yang terlihat berdiri dibelakang ines temanku. ines temanku kemudian
maju dan menundukan badan didekatku. Ya Tuhan! ternyata yang berada dibelakang ines adalah
sosok tanpa kepala. aku kembali menjerit histeris, se isi ruang kamarku mulai ramai. lalu temanku
mulai menenangkanku sambil bertanya kenapa.
kasur. padahal malam itu sudah cukup larut bahkan ketika aku melihat jam digital di handphone
waktu sudah menunjukan jam 01.35 dini hari. aku berpikir mungkin dengan mendengarkan lagu bisa
membuatku tertidur tapi ternyata aku malah sibuk sendiri dengan handphone. akhirnya aku
mematikan handphone dan menarik selimut.
memejamkan mata waktu itu, akan tetapi bau itu sangat mengganggu dan tidak nyaman. aku
membuka selimut dan menutupi hidung sambil mencari asal dari bau tersebut. tapi tidak ada hasilnya
karena mataku sudah terasa berat saat itu.
aku pun akhirnya tidak memperdulikan bau itu, aku kembali mencoba untuk tidur. belum sempat aku
tertidur, gangguan yang lain datang dan tidak lama kemudian muncul benda jatuh di atas kamar ku.
bunyinya seperti ranting pohon yang menimpa atap kos ku. sempat aku bingung karena disekeliling
kos an ini tidak ada pohon. keadaan pun kembali sunyi, aku melompat dari kasur dan langsung ke
balkon untuk mencari suara yang baru saja aku dengar.
ketika aku lihat sekelilingku dari balkon, tidak ada apa-apa. hanya jalanan sunyi dan pepohonan yang
rimbun di seberang jalan bergoyang-goyang tertiup angin. aku kembali ke kamar dan berusaha tidur
dengan perasaan takut dan penasaran. mulut ku komat-kamit membaca doa, dari jauh terdengar
sayup-sayup suara lolongan anjing malam.
meskipun suaranya jauh tapi itu tetap membuatku takut, aku terus berdoa sampai akhirnya aku
tertidur. dan aku terbangun lagi, mimpiku aneh jadi aku mimpi dikejar-kejar sekumpulan orang yang
menggunakan topeng. aku terdiam sejenak di atas kasur, aku menuju keluar kamar untuk mengambil
air minum didapur. lorong menuju ke dapur dalam kondisi gelap, kamar-kamar di kos ini juga sudah
gelap. saat aku melihat jam dinding diluar waktu sudah menunjukan jam 03.00 pagi.
aku meneruskan langkahku menuju dapur yang berada di ujung lorong, sampai didapur keadaan
sangat gelap gulita. aku berjalan pelan sambil berpegangan ke tembok, baru beberapa langkah aku
pun terjatuh. aku menginjak sesuatu di lantai, seperti genangan air. aku berusaha berdiri dan mencari
saklar lampu yang berada di ujung dapur.
Ya Tuhan! aku tidak berdaya dengan apa yang aku lihat. saat lampu aku nyalakan, ku lihat badanku
penuh dengan darah. didepanku aku melihat ada genangan darah yang aku yakin tadi membuat aku
terjatuh. belum hilang rasa penasaranku, aku melihat kulkas yang ada didapur bergerak dengan
sendiri. aku ingin segera berlari dari dapur dan meminta tolong kepada teman-teman kos ku. tapi
entah kenapa seperti ada yang mengarahkan badanku untuk berjalan ke arah kulkas dan membuka
kulkas tersebut.
sekarang aku tidak bisa mengendalikan tubuhku, aku mulai bergerak sendiri tanpa perintah. aku
mulai panik dan mulai menangis, dihadapanku kulkas terus bergerak dan sekarang tanganku sedang
menggenggam pintu kulkas. sekali lagi aku coba mundur, dan aku tidak mau tau apa yang ada
didalam kulkas tersebut.
tiba-tiba dari arah luar terdengar kembali suara lolongan anjing malam. suara nya terdengar sangat
dekat, tangan ini kemudian membuka kulkas dan astaga! didepanku sekarang didalam kulkas
tersebut aku melihat sebuah kepala manusia dengan darah yang masih segar menetes. kepala itu
adalah kepala seorang lelaki, wajahnya sangat lebam penuh dengan bekas luka. mata nya
terbelalak lebar sambil mulutnya terbuka lebar.
aku langsung menjerit seketika, badanku langsung lemas dan aku pun langsung terjatuh. aku terus
berteriak dan tidak lama kemudian temanku berdatangan dengan wajah penuh keheranan. mereka
berlarian menuju ke arahku, mereka berusaha menenangkanku. pelan-pelan mataku mulai kabur dan
badanku mulai lemas dan akhirnya aku pingsan.
aku terbangun di atas tempat tidurku, mereka tersenyum melihatku mulai sadar. tapi aku melihat ada
yang aneh, ada sesosok tubuh yang terlihat berdiri dibelakang ines temanku. ines temanku kemudian
maju dan menundukan badan didekatku. Ya Tuhan! ternyata yang berada dibelakang ines adalah
sosok tanpa kepala. aku kembali menjerit histeris, se isi ruang kamarku mulai ramai. lalu temanku
mulai menenangkanku sambil bertanya kenapa.
No comments:
Post a Comment